Rumah Arung Binang

Lokasi lokasi lokasi itulah hal yang selalu di pertimbangkan ketika akan membeli lahan/tanah atau membangun sebuah rumah.
Rumah Arung Binang ini juga di mulai dengan proses pembelian lahan yang tidak begitu besar 154 m persegi dan posisi di hook/memperoleh 2 jalan akses, sekitar akhir tahun 2010 tanah ini terbeli dengan status SHM. Sekitar lahan ada beberapa rumah (jalan masuk ke lahan) ada sekitar 4 atau 5 rumah kapling lama. Posisi lahan ada di Jalan Arung Binang, dari nama jalan ini saya menyebutnya rumah arung binang, banyak yang salah menyebut nama jalan ini kebanyakan menyebutnya dengan jalan arum binang, tetapi secara sejarah dan yang berlaku di kantor-kantor pemerintahan yang benar adalah Jalan Arung Binang (Aroeng Binang).
Tidak lama setelah saya membeli tanah ini, kakak saya juga membeli di lokasi yang sama dengan kapling yang berdekatan. Dan sembari menunggu proses pembangunan rumahnya yang cukup lama sekitar 5 tahun, tanah ini di tempati kakak saya dengan membangun sebuah gubuk sebagai rumah tinggal.
Berikut ini adalah foto-foto yang saya kumpulkan dari bulan Februari 2018 dari mulai masih ada gubuk yang sebelumnya di gunakan sebagai tempat tinggal, kemudian beralih fungsi menjadi garasi motor, kandang ayam, dan sekitar satu tahun terakhir 2016-2017 di sewa oleh Pak Ambar  untuk tempat material pembangunan rumah (saat ini rumah beliau sudah jadi).
foto ini di ambil tgl 21 Februari 2018, foto di ambil dari arah jalan dan tampak bagian belakang dari gubuk, saya cari-cari belum ketemu foto penampakan gubuk dari depan


foto pekarangan samping gubuk yang di tanami jeruk, sayang tidak sempat berbuah karean tergusur proyek :)
Aryan dengan buah jambu yang tumbuh liar di pekarangan tetapi berbuah lebat, dan akhirnya pohon jambu ini juga bernasib sama dengan pohon jeruk tergusur proyek.
Foto ini di ambil tgl 22 Februari 2018, proses awal adalah pembongkaran gubuk. Tukang hanya 2 orang Pak Dhe Ruri dan Om Yono dan saya sendiri :)
Proses pembongkaran gubuk masih berlanjut masih di tanggal 22 Februari 2018
Ini adalah poto penampakan gubuk dari depan yang sudah terbongkar sebagian
Sebentar lagi gubuk akanmenjadi kenangan hehehe.. :D
Foto tanggal 23 Februari 2018, mulai pengukuran tanah untuk membuat pondasi.
Foto tgl 23 Februari 2018, gubuk has gone, hari ke-2 pembongkaran tidak ikut membantu karena serangan vertigo yang kambuh.
Garis sudah di tetapkan, saatnya membuat kedukan untuk pondasi, Pak Dhe Ruri on set.
CBSI SNI 16 mm salah kirim toko bangunannya, merk dan ukuran sudah betul tetapi jenis berbeda, yang di inginkan adalah yang ulir, lebih kuat dan semen lebih mengikat.
 
Video setelah pembongkaran gubuk

sebagian besi ukuran lain

bentuk besi ulir ukuran 13 mm untuk sloop

Sebagian besi ukuran lain untuk sloop dan begel, ukuran 8 mm untuk begel, cukup besar mengingat banyak orang-orang yang menggunakan 8 mm untuk saka atau sloop, saya gunakan untuk begel atau cincin.

CBSI SNI 16 mm ulir untuk saka dan cakar ayam
Kayu Jati yang di persiapkan untuk membuat kusen, pintu dan jendela. Many thing to do many thing you must count and finished, semangaat.. !!
Kayu Jati yang digunakan dari pohon jati yang di tebang di gunung dengan keliling 2,1 meter. Kenapa memilih pohon jati yang tumbuh di gunung? tingkat kekerasan kayu berbeda dengan kayu jati yang di tanam di tanah biasa, tanah di gunung berbatu membuat jati lebih berisi, dan kual sedikit.
galian tanah cukup memerlukan usaha keras karena tanah berbatu

Dig dig !! Om Yono dan Fahri on set, picture was taken on March 9, 2018

Tanah galian yang berbatu, semangat !!

Sebagian rangkaian untuk cakar ayam

View pegunungan, kalau pagi akan terlihat jelas gunung Merapi dan Merbabu
Rangkaian besi yang sudah siap di pancang di tiap pondasi cakar ayam menggunakan besi CBSI SNI 16 mm ulir

Rangkaian besi yang sudah siap di pancang di tiap pondasi cakar ayam menggunakan besi CBSI SNI 16 mm ulir sebagian terlihat besi ukuran 8 mm untuk bahan pembuatan begel


Gundukan-gundukan tanah batu hasil galian, masih di perdalam lagi untuk menempatkan besi cakar ayam, foto di ambil tgl 10 Maret 2018
Peletakan batu pertama sebagai tanda rumah siap untuk di pondasi, peletakan batu dilakukan oleh Mbah/Buyut Ratija (bapak saya) di lakukan setelah melalui hitung-hitungan kejawen, tgl 11 Maret 2018 bertepatan dengan

simbolisasi dari upacara peletakan batu pertama


Budaya suatu daerah memiliki maksud tertentu, termasuk budaya atau adat di jawa ketika akan membangun sebuah rumah.
Berikut adalah syarat atau uba rampe ketika akan membangun sebuah rumah yang memiliki makna untuk:
- pilihan bahan bangunan, bentuk, ukuran, cara pelaksanaan dll bisa selalu sesuai dengan keinginan pembangun rumah
- ada pertautan dengan nilai budaya Jawa yang mengakar pada adat budaya Jawa.
- Melestarikan tata nilai warisan leluhur
- Pembangnan rumah dapat terwujud tanpa halangan suatu apapun

Beberapa perangkat Jawa antara lain :
Sarat sarana, gunanya dijauhkan dari kesulitan, dimudahkan dalam pelaksaaannya dan didekatkan dari kebaikan
- Sarat sarana diletakkan tepat di bawah saka guru (tiang utama).
Sesajinya :
· daun elo, daun ilalang, daun maja, daun dadap dan daun duwet.
- Sarat sarana yang dipaku di tiang utama: di arah 4 penjuru angina.
· Tiang timur laut : dipasak / dipaku dengan kayu jati
· Tiang tenggara : dipasak dengan kayu dadap
· Tiang barat daya : dipasak dengan kayu awar-awar
· Tiang barat laut : dipasak dengan kayu waru
- Sarat sarana di jogan tengah : di tanam tengah lantai rumah
Sesajinya :
· Kendi baru penuh air bening
· Di atasnya ditancep batang kayu dadap serep

Sangat : maksudnya bukan amat sangat. Sangat dalam bahasa Jawa artinya ‘sangate’, pas tepat waktu sesuai dengan ketentuan sesuai tradisi.. Sangat adengan ketentuan waktu mendirikan rumah berdasarkan hitungan :
· Kebiasaan turun menurun
· Kebiasaan yang ditentukan oleh neptu hari lahir dan pasaran

Ubarampe:
uang logam 8 biji, letakkan di 8 delapan penjuru angin
daging dendeng, daun senthe dan dedak, tanam di 8 penjuru angina
taruh di 4 sudud rumah : beras 4 empluk
taruh di 4 penjuru angina : air bening 4 tempayan
taruh di tengah bangunan : kelapa lengkap dengan serabutnya
kain tulakbala atau bango tulak, diikatkan pada ujung atas saka guru
pari meteng satu ikat
kelapa muda 8 buah
pisang raja tandanan
setampah isi : gedhang ayu dan kinang jangkep (suruh, gambir, tembakau, jambe, kapur, gantal dan pengilon)
Setampah isi : padi segedeng, kelapa sejuring, gula jawa setangkep
Semangkuk kembang setaman, letakkan di tengah lantai bangunan
Satu kendi baru penuh air
Satu paket klasa bangka, padupan dan dian yang menyala
Sepaket isi cengkaru gimbal, waik arang dan kembang pari
Sepaket daun pilihan : daun kluwih, daun opo-opo, daun dhadhap serep, daun kara, daun walikukun dan daun cangkring
Seekor ayam jantan hidup

Sajian makanan:
nasi tumpeng lauk ingkung ayam putih mulus
nasi golong 9 jodoh, lauk daging kerbau seiris dan pecel tawon
jajan pasar 2 tampah : pisang raja, buah-buah dan kue-kue
sepaket / setakir bubur merah
sepaket bubur katul
sepaket dawet kilang
sepaket apem kocor tangkeban

Santai sejenak, ketika weekend sabtu sore setelah selesai memberi upah ke tenaga dan tukang biasanya pulang ke rumah ortu dan report progress mingguan


Merangkai besi kembali

pondasi sisi utara sudah mulai di pasang, poto tgl 14 Maret 2018

Galian sisi tengah masih perlu di gali lebih dalam lagi

Sebagian cakar ayam yang akan di pasang


Kusen pintu untuk kamar dan kamar mandi


Cetak biru jendela bulat dan lengkungan pintu

cetakan untuk membuat lengkung pintu dan jendela
Galian pondasi sisi barat, pic was taken on March 14, 2018


Pondasi sisi timur, Pak Lik Taslimin dan Pak Dhe Ruri on set
Pondasi sisi timur, foto diambil 20 Maret 2018
Pondasi sisi timur di ambil dari sisi selatan
dari kiri ke kanan Pak Lik Samsul, Pak Lik Taslimin, Fahri dan Pak Dhe Ruri sedang membengkokan saka yang akan di tanam di dasar cakar ayam
Sisi utara baru dasar pondasi

Sisi tengah, sisi inilah yang sempat di ambil maling cakar ayamnya 2 buah, jadi terpaksa membuat baru lagi.

Masih sisi timur

Sisi tengah bagian selatan pemasangan saka pada pondasi cakar ayam, poto tgl 23 Maret 2018
Pondasi sisi utara sudah rata dengan tanah sekitar, taken on March 23, 2018

Aryan habis ngambek minta nonton drum band dah terlewat

2 krucil tukang rusuh

Si gigi gripis sama si item

Pondasi area kamar


Poto di ambil tgl 30 Maret 2018

Mulai terbentuk keseluruhan pondasi, tgl 31 Maret 2018

View dari sisi timur laut


Kebun di sisi utara lahan proyek di tanami Labu


Menghitung kebutuhan kayu, gelagar dan lakar.

Pohon kelapa tua yang sudah di gergaji dan siap di angkut ke arung binang, menebang pohon kelapa di hitung berdasarkan hitungan kejawen, dihitung pas hari pasaran dan neptu juga masa. Biasanya diambil di masa tua diatas masa ke sembilan. Dan harinya dihitung neptu dan hari pasaran, dan jatuhnya harus yang pas.

Potongan pohon kelapa tua yang cukup panjang sekitar 13 meter untuk gelagar

Add caption



Pucuk dari pohon kelapa bisa di gunakan untuk papan cor

Disela-sela hari yang capek mengurus proyek ada teman dari Jakarta datang mampir, jalan-jalan ke pantai untuk refreshing photo was taken on April 2, 2018


Pemasangan cakar ayam sisi tengah

Tiang pancang sudah mulai di dirikan, poto di ambil tgl  7 April 2018

Pemasangan sloop bawah sisi utara

Pemasangan sloop di semua pondasi keliling, poto di ambil tgl 12 April 2018

Mulai pengecoran sloop, 12 April 2018
Pemasangan sloop hampir selesai
Pengecoran sloop, papan dari kayu walikonang

Papan cor sloop sisi depan, poto tgl 13 April 2018


Sloop yang sudah dicor sisi utara, 13 April 2018
Sloop bagian kamar sisi timur




Pemasangan bata merah sudah mulai tgl 14 April 2018

Pemasangan bata merah sudah mulai tgl 14 April 2018, foto dari sisi barat

Pemasangan bata merah sudah mulai tgl 14 April 2018

Bata merah beli dari Kedaung, bata Kedaung terkenal kualitasnya yang super karena bata merah ini di buat benar-benar dari tanah liat yang di olah matang, kemudian di cetak dan di keringkan, kemudian proses pembakarannya juga bukan karena dibakar seperti pabrik bata merah, bata kedaung ini di pake untuk dasar atau alas dari pembakaran genteng, jadi benar-benar matang proses pembakaran

bata merah yang sempurna hampir tidak ada cacat, ketika pecahpun hanya terbelah menjadi dua, sehingga masih bagus ketika dipasangkan

Genteng dari Kedaung ada 3 jenis, sebetulnya banyak macamnya, ini sampel sebelum memutuskan beli yang mana

Dari ketiga jenis ini lebih berminat yang jenis magas doreng lebih kuat dan tidak mudah berlumut

Kayu pohon walikonang/walbasiyahdi belakang rumah ortu untuk dibikin usuk, menebang pohonnya juga di hitung secara hitungan kejawen dilihat dari hari dan masa nya, poto di ambil tgl 15 April 2018
Pemasangan bata sisi timur dan utara kurang lebih 2 meter, kemudian di pasangkan sloop besi lagi keliling untuk memperkokoh tembok, poto di ambil tgl 20 April 2018

Pemasangan bata sisi utara dan barat, poto di ambil tgl 20 April 2018


Area kamar utama dan kamar mandi dalam

Kamar sisi utara

Kamar mandi
Area ruang tamu

Area dapur dan ruang makan

View kamar dari sisi barat

Pojok barat laut
Foto-foto diatas diambil sebelum tanggal 20 April 2018, tanggal 21 April saya ke Jakarta, yang handle kakak saya.
Dan hari ini tgl 3 Mei 2018 saya mendapat kiriman progress pembangunan selama saya tinggal.
Jendela sisi depan terpasang 2, karena belum semuanya jadi masih  di tukang kayu


Jendela bulat yang rencana akan di pasang di atas area dapur sisi barat

Kamar utama, jendela belum jadi

Tembok sisi utara yang sudah di pasang sloop tengah tembok untuk memperkuat dinding

Area kamar utama

Tembok sisi timur yang sudah di pasang sloop keliling tembok untuk memperkokoh dinding
Saya cukup bersyukur sejauh ini progress pembangunan terus berjalan dan bisa di bilang tidak ada rintangan atau halangan, rintangan atau kendala seperti hujan, kehilangan besi, material yang kadang kurang selalu bisa di atasi. Semoga pembangunan segera selesai sesuai yang diinginkan. Aamiin ya Rabb..

Komentar

Postingan Populer